Sunday, July 6, 2014

Millenium Hotel Jakarta Pusat di Jantung Ibukota

Terletak di jantung ibukota Jakarta, Millennium Hotel Jakarta Pusatmenawarkan akomodasi bintang 4 yang menyediakan kamar-kamar dengan dekorasi modern dilengkapi TV satelit di dalamnya. Hotel di Jakarta ini hanya berselang 15 menit berkendara dari Stasiun Kereta Api Gambir, parkir pribadi gratis tersedia bagi tamu yang datang membawa kendaraan, akses WiFi gratis serta 4 pilihan bersantap yang menggugah selera juga hadir di hotel.

Semua kamarnya yang baru direnovasi, menawarkan pemandangan kota Jakarta atau kolam renang. Tiap kamar yang semuanya berAC dilengkapi fasilitas yang menyenangkan seperti TV satelit, kulkas mini, dan fasilitas membuat teh/kopi. Kamar di Millennium Hotel Sirih total berjumlah 400 dan terbagi menjadi beberapa kategori, Superior Room, Deluxe Room, Deluxe Family Room, Club Room, Junior Suite, Executive Suite, Millennium Club Suite, dan Presidential Suite.

Millennium Hotel Jakarta Pusat - Guest Room


Anda dapat bersantai di taman hotel yang rimbun atau berenang di kolam renang outdoor yang menyegarkan. Fasilitas rekreasi lainnya di hotel Millennium Jakarta meliputi pusat kebugaran dan spa.

Pertunjukan live music dan berbagai minuman dapat dinikmati di Lobby Lounge. Matsu Japanese Restaurant menyajikan sushi dan sashimi bagi anda pecinta kuliner Jepang atau sekedar ingin mencicipinya, sedangkan masakan Indonesia dan Cina bisa anda nikmati di Café Sirih yang buka 24 jam.

Millennium Hotel Jakarta Pusat - Club Lounge


Millennium Hotel Jakarta Pusat bisa anda tempuh dalam waktu 40 menit berkendara dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, tergantung kondisi lalu lintas Jakarta. Info lengkap tentang hotel bisa anda lihat di http://www.millenniumhotels.com/.

Peninggalan Bersejarah di Museum Gajah

Berjarak sekitar 4 km dari hotel Millennium, anda bisa melihat berbagai peninggalan bersejarah yang sangat menakjubkan di Museum Nasional. Keberadaan Museum Nasional memiliki sejarah yang sangat panjang di Indonesia. Museum ini merupakan museum pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar di Asia Tenggara. Oleh masyarakat Jakarta, museum yang berada di kawasan Medan Merdeka Barat ini juga sering disebut sebagai Museum Gajah atau Gedung Gajah. Lalu mengapa disebut demikian?

Patung Gajah


Asal muasal penyebutan Museum Gajah tersebut berawal dari adanya sebuah patung gajah perunggu di halaman depan museum. Patung ini merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871.

Museum yang cikal bakalnya didirikan oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen itu kadang kala juga disebut sebagai "Gedung Arca", karena di dalam gedung memang tersimpan banyak beragam jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode. Bangunan Museum Nasional sendiri mengadopsi arsitektur eropa yang dipengaruhi gaya klasisisme pada abad pertengahan.

Hingga saat ini museum nasional menyimpan sekitar 141.000 koleksi benda-benda bersejarah yang terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi, numismatik, heraldik dan keramik, etnografi, sejarah, dan geografi. Koleksi yang paling menarik di museum ini adalah patung Bhairawa. Patung berukuran 4145 cm dan merupakan yang tertinggi di Museum Nasional ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi.

Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak sambil memegang cangkir yang terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat ini berasal dari abad ke 13-14 masehi.

Koleksi arca Buddha tertua di museum ini adalah arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu dan disimpan dalam Ruang Perunggu di kotak kaca tersendiri. Sementara itu, arca Hindu tertua di Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya (berasal dari sekitar abad ke-4 M) terletak di Ruang Arca Batu. Sayangnya, koleksi yang sangat bersejarah ini dipajang tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari Candi Banon.


Museum Nasional dibangun di atas lahan seluas 26.500 meter persegi dan memiliki dua gedung. Gedung Lama (A) digunakan untuk mamerkan koleksi museum dan ruang untuk menyimpan koleksi. Sementara gedung B (Gedung Arca) yang berada di lantai 1-4 ini digunakan untuk ruang pameran, kantor, ruang konferensi, laboratorium, dan perpustakaan. Gedung ini belum lama diresmikan oleh Presiden SBY pada 20 Juni 2012 lalu.

Museum Nasional

No comments:

Post a Comment