Terletak di jantung ibukota
Jakarta, Millennium Hotel Jakarta Pusatmenawarkan akomodasi bintang 4 yang menyediakan kamar-kamar dengan dekorasi modern
dilengkapi TV satelit di dalamnya. Hotel di Jakarta ini hanya berselang 15
menit berkendara dari Stasiun Kereta Api Gambir, parkir pribadi gratis tersedia
bagi tamu yang datang membawa kendaraan, akses WiFi gratis serta 4 pilihan bersantap
yang menggugah selera juga hadir di hotel.
Semua kamarnya yang baru direnovasi,
menawarkan pemandangan kota Jakarta atau kolam renang. Tiap kamar yang semuanya
berAC dilengkapi fasilitas yang menyenangkan seperti TV satelit, kulkas mini,
dan fasilitas membuat teh/kopi. Kamar di Millennium Hotel Sirih total berjumlah
400 dan terbagi menjadi beberapa kategori, Superior Room, Deluxe Room, Deluxe
Family Room, Club Room, Junior Suite, Executive Suite, Millennium Club Suite,
dan Presidential Suite.
Millennium Hotel Jakarta Pusat - Guest Room |
Anda dapat bersantai di taman
hotel yang rimbun atau berenang di kolam renang outdoor yang menyegarkan.
Fasilitas rekreasi lainnya di hotel Millennium Jakarta meliputi pusat kebugaran
dan spa.
Pertunjukan live music dan
berbagai minuman dapat dinikmati di Lobby Lounge. Matsu Japanese Restaurant
menyajikan sushi dan sashimi bagi anda pecinta kuliner Jepang atau sekedar
ingin mencicipinya, sedangkan masakan Indonesia dan Cina bisa anda nikmati di
Café Sirih yang buka 24 jam.
Millennium Hotel Jakarta Pusat - Club Lounge |
Millennium Hotel Jakarta Pusat bisa anda tempuh dalam waktu 40
menit berkendara dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, tergantung kondisi
lalu lintas Jakarta. Info lengkap tentang hotel bisa anda lihat di http://www.millenniumhotels.com/.
Peninggalan Bersejarah di Museum Gajah
Berjarak sekitar 4 km dari hotel
Millennium, anda bisa melihat berbagai peninggalan bersejarah yang sangat
menakjubkan di Museum Nasional. Keberadaan Museum Nasional memiliki
sejarah yang sangat panjang di Indonesia. Museum ini merupakan museum pertama
di Indonesia sekaligus yang terbesar di Asia Tenggara. Oleh masyarakat Jakarta,
museum yang berada di kawasan Medan Merdeka Barat ini juga sering disebut sebagai
Museum Gajah atau Gedung Gajah. Lalu mengapa disebut demikian?
Patung Gajah |
Asal muasal penyebutan Museum
Gajah tersebut berawal dari adanya sebuah patung gajah perunggu di halaman
depan museum. Patung ini merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari
Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871.
Museum yang cikal bakalnya
didirikan oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen itu kadang
kala juga disebut sebagai "Gedung Arca", karena di dalam gedung
memang tersimpan banyak beragam jenis dan bentuk arca yang berasal dari
berbagai periode. Bangunan Museum Nasional sendiri
mengadopsi arsitektur eropa yang dipengaruhi gaya klasisisme pada abad
pertengahan.
Hingga saat ini museum nasional
menyimpan sekitar 141.000 koleksi benda-benda bersejarah yang terdiri dari
koleksi prasejarah, arkeologi, numismatik, heraldik dan keramik, etnografi,
sejarah, dan geografi. Koleksi yang paling menarik di
museum ini adalah patung Bhairawa. Patung berukuran 4145 cm dan merupakan yang
tertinggi di Museum Nasional ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara
atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di
Bumi.
Patung ini berupa laki-laki
berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak sambil memegang cangkir yang terbuat
dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan
kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat ini
berasal dari abad ke 13-14 masehi.
Koleksi arca Buddha tertua di
museum ini adalah arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu dan disimpan
dalam Ruang Perunggu di kotak kaca tersendiri. Sementara itu, arca Hindu tertua
di Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya (berasal dari sekitar abad ke-4 M) terletak
di Ruang Arca Batu. Sayangnya, koleksi yang sangat bersejarah ini dipajang
tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari Candi Banon.
Museum Nasional dibangun di atas
lahan seluas 26.500 meter persegi dan memiliki dua gedung. Gedung Lama (A)
digunakan untuk mamerkan koleksi museum dan ruang untuk menyimpan koleksi. Sementara
gedung B (Gedung Arca) yang berada di lantai 1-4 ini digunakan untuk ruang
pameran, kantor, ruang konferensi, laboratorium, dan perpustakaan. Gedung ini belum
lama diresmikan oleh Presiden SBY pada 20 Juni 2012 lalu.
Museum Nasional |
No comments:
Post a Comment